Dari : Situs Alfi

Senin, 10 November 2014

Hujan yang Lalu

     Setiap kali hujan telah usai, aku selalu merindukan momen-momen sekitar 2 tahun lalu. Entah mengapa momen-momen saat itu membuatku ingin menangis, mungkin karena aku terlalu merindukan masa-masa itu. Tetapi disatu sisi aku juga ingin tersenyum haru, karena aku tidak menyangka bahwa momen-momen indah bersama kamu dan mereka sudah kami lewati begitu saja.
     Aku ingat ketika kami pertama kali saling kenal, menjadi semakin dekat, semakin tahu sifat satu sama lain, semakin tidak bisa jika kita tidak bersama. Itulah persahabatan pertamaku dengan mereka, yang biasa kami sebut BOPUNG, persahabatanku dengan teman kelas 8 yang sangat-sangat aku rindukan saat ini.
     Terutama saat hujan, kami selalu membuat acara-acara menarik, ya sebenarnya ini semacam lelucon saja untuk mengusir kebosanan kami, tetapi lelucon inilah yang menjadi memori seperti Benita Show di Agis TV dengan hostnya yaitu Fatiha Nuur Fath dan Aditio Wirawan, bintang tamunya Nina Sundari yang membahas tentang Korea dan Indonesia. Menonton film horor setiap kali tidak ada guru, curhat-curhatan seru sekelas, dll. Hampir setiap hari saat kelas 8 hujan terus menerus mengguyur wilayah kami, hujan itulah yang membuat adanya memori indah kami.
     Dan kami juga sering mengadakan acara jalan-jalan terutama ke Kuningan, ya.. kami memang cukup badung mengendarai sepeda motor tetapi belum memiliki SIM. Tapi itulah salah satu momen yang sangat tidak bisa aku lupakan. Apalagi ketika kami pergi ke Palutungan dan saat itu hujan mengguyur kami.
     Sekitar 4 bulan sudah kami bersama dan salah satu dari mereka ada yang menginginkanku lebih dari sekedar sahabat, aku mengenalnya sudah 8 tahun, jadi aku tahu bagaimana dia. Akhirnya aku terima dia, tetapi hubungan yang lebih dari sahabat ini berakhir hanya dalam waktu 3 minggu saja. Dengan berakhirnya hubungan lebih dari sahabat ini tidak menyebabkan tali persahabatan kami putus, justru kami dan sahabat lainnya semakin solid.
     Waktu pun terus berlalu, sahabat rumah sekaligus sahabat BOPUNG-pun ternyata ibaratnya sedang menjodohkanku kepada seseorang yang lain diantara sahabat-sahabatku itu. Awalnya aku memang belum mengetahui ia ternyata sudah menyukaiku sejak awal kami masuk ke kelas 8, semester 2, ia baru mulai memberanikan diri untuk mendekatiku dan akhirnya menyatakan cinta dihadapanku, tepatnya hari Jumat,1 maret 2013 di bawah pohon mangga dekat musholla jam 14.30 detik-detik menjelang latihan pramuka, sungguh tak terduga, orang seperti dia bisa menyukaiku. Dan akhirnya aku menerimanya pada keesokan harinya yaitu, 2 maret 2013 jam 13.30. Ini adalah pertama kalinya aku menjalin hubungan yang cukup lama dan serius.
     Ujian kenaikan kelas pun usai, saat pembagian rapot kami (Aku dan Dia) cukup sedih karena kemungkinan besar BOPUNG tidak bisa sekelas lagi. Benar dugaan kami, aku dan dia berpisah sudah tidak satu kelas lagi tetapi hubungan kami masih berlanjut. Anak BOPUNG yang sekelas denganku hanyalah Amel dan Bella. Semenjak kami kelas 9 pun tidak membuat persahabatan kami renggang, kami juga masih suka bermain bersama walaupun tak sesering dulu.
      Semakin lama, hubungan aku dan dia pun semakin lama merenggang dan akhirnya ia memilih untuk memutuskan tali ini setelah 4 hari Ujian Nasional usai, yaitu tanggal 12 Mei 2014. 1 tahun 2 bulan sudah kami melewati masa persahabatan dan cinta menjadi satu. Tak tahu sebab pasti mengapa ia memutuskan tali ini, awalnya aku memang sangat memaksa untuk terus mempertahankan ini tapi apa daya, jika hanya satu yang mempertahankan, tak akan mungkin kuat. Akhirnya dengan lapang dada ku iya-kan keinginannya untuk menyudahi ini semua.
      Ia adalah salah satu sahabat dan lebih dari sahabat yang sangat-sangat aku rindukan saat ini. Karena semenjak aku duduk di bangku SMA aku tidak pernah melihatnya lagi. Tentunya aku juga merindukan sahabat BOPUNG-ku yang lainnya.

     Hanya satu kata yang ingin aku ungkapkan kepada kamu dan mereka setiap kali hujan telah usai "Aku rindu Kami.."
                                                                                 -End-

Sabtu, 05 Juli 2014

Dia

     Kami memang sudah berpisah selama hampir 2 bulan. Dulu, setelah putus biasanya saya langsung mendapatkan pasangan baru, walau memang sebenarnya saya belum bisa "move on" 100% dari yang lama itu. Tapi sekarang, entah kenapa saya tidak terlalu ingin menghapuskan kenangan dari dia dengan cepat, dan saya juga malas untuk move on. Tapi itu bukan masalah besar untuk saya, karena saya tak terlalu mencemaskan akan hal itu.
     Tadi malam saya mempimpikannya, mimpinya sangat indah sekali. Dan ketika saya ingin menutup pintu ketika di mimpi itu saya berkata "aku kangen kamu" dia membalas rasa rindu saya "iya, sama aku juga kangen". Dan setiap kali saya memimpikannya, rasanya saya baru menemuinya detik itu. Apakah saya masih bisa jujur dan bilang ke dia bahwa saya disini masih merindukannya dan sangat merindukannya? Rasanya sedikit tak mungkin, posisi saya disini hanya sebagai masa lalunya.
     Saya sangat merindukan kebiasaan unik yang biasa dia lakukan (yang pernah satu sekolah dengan kami pasti tahu,hehehe), saya merindukan senyumnya juga, kata-kata bijaknya, walau sebagian orang bilang dia itu sok bijak, tp menurut saya tidak, saya merindukan diantar dia sepulang les dan saya juga merindukan dia yang suka menjahili saya,membuat saya kesal, dan greget.
     Saya ingin kembali, tapi tak dalam waktu dekat ini, mungkin saat kita dewasa nanti atau disaat yang tepat supaya kami bisa lebih dewasa dalam menghadapi segala masalah, tidak seperti masa yang lalu, masalah sepele bisa menjadi besar karena kami belum pandai mengatasinya. Jika Allah mengizinkan kami untuk bersama , saya sangat berterima kasih karena Engkau telah memberikan dia kembali, tetapi jika Allah tak mengizinkan kami bersama, saya sangat bersyukur berarti dia bukan yang terbaik untuk saya.

Selasa, 24 Juni 2014

Saat Kini

     24 Juni 2014, tanggal yang aku tunggu selama ini. Aku ingin merayakan untuk yang ke-2 kalinya. Tapi aku sadar, sekarang posisinya ia sudah bukan bagian dari hidupku lagi. Walau sebenarnya sampai saat ini aku masih tidak bisa melupakannya, aku masih mengharapkan ia berada disisiku. Tetapi, ia bersikeras tak mau kembali kepadaku. Akhirnya, untuk merayakan ulang tahunnya, aku hanya memberinya hadiah berupa sebuah video "Selamat Ulang Tahun" yang ku unggah di Youtube, aku memang tak terlalu pandai mengedit, tapi untuk ukuran pemula bisa dibilang cukup baguslah,hehe. 
     Pada tanggal 23 Juni kemarin, aku meminta sahabatku untuk mengantarku ke toilet dekat kelas mantanku itu. seketika aku keluar dari toilet, tiba-tiba saja aku menangis. Entah karena aku cengeng atau apa sampai-sampai aku tak bisa menahan air mataku. Dalam pikiranku itu, aku hanya merindukan tempat ini, karena di dekat tolet inilah kami biasanya bertemu. Tetapi kami tidak pernah ketemuan hanya berdua, kami dan 2 pasangan lainnya juga suka menghabiskan waktu disana bersama-sama.
    Hari ini, aku kembali tidak bisa menahan air mataku. Padahal sudah 43 hari kami berpisah, memang belum terlalu lama. Dan setiap kali aku mencari kesibukan, bayangnya selalu muncul dalam pikiranku. Aku bingung, aku ingin melupakannya tapi aku tak sanggup dan aku sangat malas untuk 'move on'. Aku tidak ingin jauh darinya tapi aku ragu untuk memintanya kembali. Rasa takut itu masih menghantuiku, aku takut ia mengulang kejadian yang tidak diharapkan, aku takut rasa cintanya untukku sudah tidak ada, aku takut karena Allah tak merestui hubungan kita. Tetapi, ada satu hal yang sangat aku yakin darinya, karena ia pernah berkata "Jangan takut, kalau jodoh pasti dipertemukan". Dan aku yakin akan hal itu, sangat yakin.

Saat Pertama

     Dulu, pada saat aku terpuruk karena putus cinta, tiba-tiba, ada seseorang datang dan mengungkapkan isi hatinya. Ia menunggu untuk mengungkapkannya itu sudah dari sejak lama. mungkin semenjak diawal kami duduk di kelas 8. kami memang baru saling mengenal ketika kelas 8. Hari pun terus berganti, kami pun semakin dekat, sudah seperti seorang sahabat dan aku tidak menyadari bahwa ia ternyata menyukaiku. tepat pada 1 Maret 2013, Ia mengungkapkan isi hatinya dan dibantu juga oleh sahabat kami, Fitrah dan Fatiha. Tapi aku tidak bisa menjawab ungkapan isi hatinya pada hari itu. Keesokkan harinya, baru aku menjawab dan aku menerima ia menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidupku.
     Seiring waktu berjalan, pada tanggal 24 Juni 2013 atau tepat setahun yang lalu, aku merayakan ulang tahunnya yang ke-14 tahun. aku memberinya jam tangan, ya memang harganya tidak seberapa, tapi ia sangat menyukainya dan menjaga jam pemberianku itu. Lalu, selama 5 bulan sudah kami tidak pernah terbawa amarah dalam menghadapi segala masalah, kami masih menikmati masa indah cinta kita.
    9 bulan sudah ikatan cinta kita, pada 25 Desember 2013, aku sangat berharap ia ada di sampingku, karena itu adalah hari ulang tahunku. Tetapi ia tidak berani menemuiku. Ia memberiku boneka besar yang sangat aku impikan selama ini melalui seorang anak lelaki dekat rumahku. Cukup sedih memang ia tidak bisa disini.
     Hubungan kami sudah semakin lama, mendekati hari jadi kami yang ke-1 tahun, hubungan kami pun semain memburuk. Ia menganggap aku berubah, tidak seperti aku yang dulu lagi, dan aku menganggap dia yang berubah, aku tidak bisa menarik kesimpulan. Aku tidak tahu siapa yang salah, ia atau aku? Ia tak pernah memberitahu apa salahku sampai sekarang ini.
     Tepat 2 maret 2014, satu tahun sudah kami mengikat cinta kita, semua duka, tawa, canda, kami lalui bersama. Untuk mengenang masa-masa kami, aku memberinya scrapbook tentang semua kenangan kita.
     Tak ku sadari, setelah kurang lebih tiga bulan lebih kami bertengkar terus menerus, pada tanggal 12 Mei 2014 ia memutuskan untuk berpisah denganku. Aku memang sedih, tapi aku berusaha untuk selalu kuat berpisah dengannya, ku tahan semua air yang menetes ini, walau sempat bercucuran untuk beberapa menit, karena aku masih sulit untuk menerima kenyataan pahit itu. Karena sudah 1 tahun 2 bulan lebih kami bersama-sama, lalu dengan alasan yang tidak aku mengerti ia memutuskan hubungan yang sudah kami bangun bersama sama.