Dari : Situs Alfi

Selasa, 24 Juni 2014

Saat Kini

     24 Juni 2014, tanggal yang aku tunggu selama ini. Aku ingin merayakan untuk yang ke-2 kalinya. Tapi aku sadar, sekarang posisinya ia sudah bukan bagian dari hidupku lagi. Walau sebenarnya sampai saat ini aku masih tidak bisa melupakannya, aku masih mengharapkan ia berada disisiku. Tetapi, ia bersikeras tak mau kembali kepadaku. Akhirnya, untuk merayakan ulang tahunnya, aku hanya memberinya hadiah berupa sebuah video "Selamat Ulang Tahun" yang ku unggah di Youtube, aku memang tak terlalu pandai mengedit, tapi untuk ukuran pemula bisa dibilang cukup baguslah,hehe. 
     Pada tanggal 23 Juni kemarin, aku meminta sahabatku untuk mengantarku ke toilet dekat kelas mantanku itu. seketika aku keluar dari toilet, tiba-tiba saja aku menangis. Entah karena aku cengeng atau apa sampai-sampai aku tak bisa menahan air mataku. Dalam pikiranku itu, aku hanya merindukan tempat ini, karena di dekat tolet inilah kami biasanya bertemu. Tetapi kami tidak pernah ketemuan hanya berdua, kami dan 2 pasangan lainnya juga suka menghabiskan waktu disana bersama-sama.
    Hari ini, aku kembali tidak bisa menahan air mataku. Padahal sudah 43 hari kami berpisah, memang belum terlalu lama. Dan setiap kali aku mencari kesibukan, bayangnya selalu muncul dalam pikiranku. Aku bingung, aku ingin melupakannya tapi aku tak sanggup dan aku sangat malas untuk 'move on'. Aku tidak ingin jauh darinya tapi aku ragu untuk memintanya kembali. Rasa takut itu masih menghantuiku, aku takut ia mengulang kejadian yang tidak diharapkan, aku takut rasa cintanya untukku sudah tidak ada, aku takut karena Allah tak merestui hubungan kita. Tetapi, ada satu hal yang sangat aku yakin darinya, karena ia pernah berkata "Jangan takut, kalau jodoh pasti dipertemukan". Dan aku yakin akan hal itu, sangat yakin.

Saat Pertama

     Dulu, pada saat aku terpuruk karena putus cinta, tiba-tiba, ada seseorang datang dan mengungkapkan isi hatinya. Ia menunggu untuk mengungkapkannya itu sudah dari sejak lama. mungkin semenjak diawal kami duduk di kelas 8. kami memang baru saling mengenal ketika kelas 8. Hari pun terus berganti, kami pun semakin dekat, sudah seperti seorang sahabat dan aku tidak menyadari bahwa ia ternyata menyukaiku. tepat pada 1 Maret 2013, Ia mengungkapkan isi hatinya dan dibantu juga oleh sahabat kami, Fitrah dan Fatiha. Tapi aku tidak bisa menjawab ungkapan isi hatinya pada hari itu. Keesokkan harinya, baru aku menjawab dan aku menerima ia menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidupku.
     Seiring waktu berjalan, pada tanggal 24 Juni 2013 atau tepat setahun yang lalu, aku merayakan ulang tahunnya yang ke-14 tahun. aku memberinya jam tangan, ya memang harganya tidak seberapa, tapi ia sangat menyukainya dan menjaga jam pemberianku itu. Lalu, selama 5 bulan sudah kami tidak pernah terbawa amarah dalam menghadapi segala masalah, kami masih menikmati masa indah cinta kita.
    9 bulan sudah ikatan cinta kita, pada 25 Desember 2013, aku sangat berharap ia ada di sampingku, karena itu adalah hari ulang tahunku. Tetapi ia tidak berani menemuiku. Ia memberiku boneka besar yang sangat aku impikan selama ini melalui seorang anak lelaki dekat rumahku. Cukup sedih memang ia tidak bisa disini.
     Hubungan kami sudah semakin lama, mendekati hari jadi kami yang ke-1 tahun, hubungan kami pun semain memburuk. Ia menganggap aku berubah, tidak seperti aku yang dulu lagi, dan aku menganggap dia yang berubah, aku tidak bisa menarik kesimpulan. Aku tidak tahu siapa yang salah, ia atau aku? Ia tak pernah memberitahu apa salahku sampai sekarang ini.
     Tepat 2 maret 2014, satu tahun sudah kami mengikat cinta kita, semua duka, tawa, canda, kami lalui bersama. Untuk mengenang masa-masa kami, aku memberinya scrapbook tentang semua kenangan kita.
     Tak ku sadari, setelah kurang lebih tiga bulan lebih kami bertengkar terus menerus, pada tanggal 12 Mei 2014 ia memutuskan untuk berpisah denganku. Aku memang sedih, tapi aku berusaha untuk selalu kuat berpisah dengannya, ku tahan semua air yang menetes ini, walau sempat bercucuran untuk beberapa menit, karena aku masih sulit untuk menerima kenyataan pahit itu. Karena sudah 1 tahun 2 bulan lebih kami bersama-sama, lalu dengan alasan yang tidak aku mengerti ia memutuskan hubungan yang sudah kami bangun bersama sama.